Ada banyak sekali fungsi hormon progesteron, mulai dari mengatur siklus haid sampai mempengaruhi berat badan.
Progesteron adalah hormon yang dikeluarkan oleh sistem reproduksi wanita. Dihasilkan oleh ovarium, plasenta, dan kelenjar adrenal. Produksinya berfluktuasi dipengaruhi oleh hormon lain.
Fungsi utama hormon progesteron yaitu mengatur kondisi lapisan dalam (endometrium) rahim. Bersama dengan estrogen yang juga hormon wanita, keduanya berfluktuasi sehingga mempengaruhi siklus haid setiap bulannya.
Hormon progesteron ini tidak hanya mempengaruhi lapisan rahim, tetapi juga memiliki banyak fungsi terhadap organ-organ lain pada tubuh wanita.
Fungsi Hormon Progesteron pada Organ-organ reproduksi Wanita
1. Fungsi progesteron pada rahim
Awal mulanya, progesteron dihasilkan oleh indung telur (ovarium) setelah sel telur matang dikeluarkan melalui proses ovulasi. Bagian ovarium penghasil hormon ini disebut sebagai corpus luteum atau badan kuning, yang sebelumnya merupakan tempat pematangan satu sel telur yang berhasil ovulasi tersebut.
Pada tahap ini, progesteron berfungsi mempersiapkan dinding rahim sehingga lapisannya mampu menerima sel telur yang dibuahi sehingga berkembang menjadi janin atau kehamilan. Progesteron juga berfungsi menghambat kontraksi otot rahim yang mungkin akan menyebabkan dinding menolak sel telur yang menempel.
Sel telur yang sudah dibuahi dan berhasil ditanamkan tadi, kemudian berkembang menjadi janin dan sebagiannya membentuk plasenta. Plasenta inilah kemudian yang menghasilkan progesteron selama masa kehamilan.
Namun, ceritanya akan berbeda jika sel telur tidak dibuahi, progesteron yang disekresikan oleh ovarium lambat lain kadarnya menurun seiring usia corpus luteum yang rata-rata hingga 14 hari (fase luteal). Pada saat kadar progesteron turun cukup rendah, maka dinding rahim (endometrium) yang sebelumnya tumbuh menjadi mulai rusak, dan akhirnya luruh menjadi darah haid.
2. Fungsi Progesteron pada Ovarium
Dalam ovarium, progesteron dan estrogen dianggap bertanggung jawab atas pelepasan sel telur selama ovulasi. Diketahui bahwa, jika sel telur berhasil dibuahi, maka kedua hormon ini berpengaruh dalam mencegah pelepasan sel telur lebih selanjutnya sampai kehamilan berakhir.
Fungsi ganda inilah yang akan mencegah pelepasan lebih dari satu telur pada satu waktu, meskipun terkadang dua atau lebih telur dilepaskan sehingga terjadilah kehamilan kembar.
3. Fungsi progesteron pada Tuba Falopi
Dalam saluran tuba, fungsi progesteron diperkirakan berperan dalam menghentikan kontraksi otot di sepanjang saluran tuba setelah sel telur berhasil diangkut sampai ke rahim.
4. Fungsi progesteron pada payudara
Progesteron memainkan peran besar dalam perkembangan payudara. Dimulai pada saat pubertas, progesteron merangsang pertumbuhan jaringan payudara.
Selanjutnya, selama fase luteal bulannya, jaringan ini juga distimulasi, tetapi tidak sampai Anda hamil progesteron menyelesaikan pekerjaan mempersiapkan payudara Anda untuk produksi susu dan menyusui.
Peningkatan kadar progesteron selama fase luteal dari siklus menstruasi dianggap sebagai penyebab pembengkakan payudara, nyeri, dan sensitif. Gejala-gejala inilah yang kita kenal sebagai PMS atau premenstrual syndome.
5. Fungsi Progesteron dalam menjaga kehamilan
Progesteron berfungsi sangat penting untuk kehamilan yang sehat. Seperti dijelaskan di atas, peran progesteron dalam kehamilan dimulai bahkan sebelum implantasi sel telur yang dibuahi.
Progesteron sangat penting untuk mencapai dan mempertahankan kehamilan yang sehat sehingga pada sekitar 10 minggu pertama, plasenta mengambil alih produksi progesteron selama sisa kehamilan.
Diperkirakan progesteron memiliki aktivitas anti-inflamasi dan berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh. Fungsi-fungsi progesteron ini membantu melindungi kehamilan awal (hamil muda) dari ancaman keguguran dan mencegah persalinan prematur.
Bagi sebagian wanita, bahkan terkadang diperlukan progesteron tambahan melalui obat selama hamil untuk tujuan memperkuat rahim (obat penguat kandungan). Kondisi ini terutama berlaku pada ibu hamil yeng memiliki persalinan preterm dan / atau ketuban pecah prematur pada kehamilan sebelumnya.
Apa yang terjadi jika kadar progesteron terlalu tinggi?
Belum diketahui secara pasti dampak serius akibat terlalu tingginya kadar progesteron. Sebagaimana ketika hamil, kadar progesteron memang meningkat secara alami. Namun, di sisi lain, progesteron tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko mengalami kanker payudara.
Turunnya kadar progesteron secara alami, dapat disiasati dengan menggunakan progestin atau obat yang mengandung zat seperti progesteron. Tujuan penggunaan progestin banyak sekali, misalnya sebagai pil kontrasepsi atau KB, suntik KB 3 bulan, menunda haid, hingga terapi penggantian hormon pada wanita menopause.
Apa yang terjadi jika progesteron terlalu rendah?
Jika progesteron tidak ada atau kadarnya terlalu rendah, perdarahan menstruasi yang tidak teratur dan berat dapat terjadi. Penurunan progesteron selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran dan persalinan dini. Ibu yang berisiko melahirkan terlalu dini dapat diberikan progesteron bentuk sintetis (progestin) untuk menunda timbulnya persalinan.
Rendahnya kadar progesteron dalam aliran darah juga dapat menjadi tanda bahwa ovarium gagal melepaskan sel telur saat ovulasi, seperti yang dapat terjadi pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Itulah pentingya fungsi progesteron pada tubuh wanita, bagi Anda yang mengalami masalah haid, sering keguguran, dan sebagainya, rasanya penting untuk memeriksa kadar progesteron Anda dan konsultasikan dengan dokter.