Ciri-ciri Janin Tidak Berkembang di Dalam Rahim

Sering berakhir dengan keguguran, ketahui ciri-ciri janin tidak berkembang dan cara mendeteksinya.

ciri-ciri janin tidak berkambang aladokter

Tidak ada istilah medis untuk “Janin tidak berkembang”. Istilah ini sering digunakan oleh dokter kandungan dan tenaga medis lainnya agar mudah dalam berkominukasi dengan pasien bahwa janin di dalam kandungan tidak berkembang.

Jadi, maksud dari istilah janin tidak berkembang adalah kehamilan tanpa ada janin yang berkembang di dalam rahim sang ibu. Dalam dunia medis dikenal dengan blighted ovum atau kehamilan kosong, dimana telah terbentuk kantung kehamilan dalam rahim namun tidak ada embrio di dalamnya.

Sebagian orang salah mengartikan janin tidak berkembang dengan istilah IUGR, padahal IUGR memiliki kepanjangan Intra Uterine Growth Retardation yang berarti janin tumbuh lambat sehingga panjang dan beratnya dibawah standar normal, bukan tidak berkembang sama sekali.

Lantas, bagaimana mengetahui bahwa janin tidak berkembang di dalam rahim?

Pada tahap awal kehamilan, belum dapat diketahui ciri-ciri janin tidak berkembang, karena tanda dan gejalanya sama persis dengan kehamilan normal. Alasannya, pada hamil kosong telah terjadi implantasi atau penempelan zigot (hasil pembuahan) pada rahim, dan telah terbentuk plasenta yang memproduksi hormon kehamilan beta HCG.

Hormon HCG ini mengalir ke dalam aliran darah dan sebagian ikut keluar bersama air seni. Oleh sebab itu, saat dilakukan tes kehamilan dengan tespek, maka akan menunjukkan hasil positif. Gejala kehamilan seperti tidak haid, mual, muntah, dan nyeri payudara juga dirasakan seperti halnya kehamilan normal.

Sampai pada suatu titik, ketika zigot berhenti tumbuh, tidak berlanjut menjadi embrio, dan hormon kehamilan terus menurun, maka gejala kehamilan akan menghilang. Umumnya ini terjadi di usia kehamilan 8-13 minggu.

Setelah itu, gejala yang muncul adalah tanda-tanda keguguran, seperti pendarahan dari jalan lahir dan nyeri atau kram perut bagian bawah. Namun, ada juga wanita yang tidak mengalami gejala keguguran ini.

Tanda kehamilan kosong ini akan cepat diketahui saat ibu hamil melakukan pemeriksaan paling cepat di usia kehamilan enam minggu. Pada saat itu, embrio sudah dapat terlihat dalam kantung kehamilan. Namun pada kasus janin tidak berkembang, kantung kehamilan terlihat kosong.

Bagi bunda yang terlambat melakukan pemeriksaan USG, pasti merasa kaget, karena tiba-tiba mengalami gejala keguguran yang ternyata disebabkan oleh janin tidak berkembang.

Apa yang harus dilakukan saat mengalami ciri- ciri janin tak berkembang?

Jika janin tidak berkembang sudah terdeteksi pertama kali melalui USG kehamilan, maka untuk penanganannya, dokter akan menyarankan hal-hal berikut ini:

  1. Wait and see, artinya ditunggu saja sampai terjadi keguguran alami.
  2. Mersepkan obat perangsang untuk meluruhkan kantung kehamilan.
  3. Dilatasi dan kuretase, atau biasa dikenal dengan istilah kuret yang merupakan prosedur medis untuk membersihkan jaringan plasenta dari dalam rahim.

Untuk pilihan pertama, umumnya lebih berisiko, karena bisa jadi setelah ditunggu sekian lama keguguran alami tidak segera terjadi dan harus selalu dipantau oleh dokter. Padahal sang ibu merasakan gejala yang cukup mengganggu, sedangkan tidak ada lagi yang bisa diharapkan dari kehamilan tersebut. Pada kondisi seperti ini pilihan ke dua perlu dipertimbangkan.

Lain halnya pada kasus janin tidak berkembang yang langsung mengalami gejala keguguran, maka tinggal segera dicarikan pertolongan medis. Tidak perlu tindakan lebih lanjut apabila dinyatakan rahim sudah bersih dari jaringan kehamilan, namun jika masih ada yang tersisa, maka perlu dibersihkan dengan cara dilatasi dan kuretase. Tujuannya agar tidak terjadi perdarahan berlebih, kram, dan infeksi.

Catat!

Bagi Anda yang telat haid dan sudah melakukan test pack dengan hasil positif, segera periksakan diri ke dokter kandungan. Umumnya, dokter akan memastikan kehamilan dengan menggunakan USG abdomen atau USG transvaginal untuk mendeteksi kantung kehamilan dan isinya (embrio).

Pada USG transvaginal, di usia kehamilan enam minggu, embrio sudah dapat terlihat pada kantung kehamilan. Namun ketika kantung kehamilan terlihat kosong tanpa adanya embrio, maka diperlukan pemeriksaan USG tambahan setelah beberapa hari atau minggu, serta tes darah untuk melihat kadar hormon HCG untuk memastikan status janin tidak berkembang.

#
Exit mobile version