Cara Mengatasi Ruam Popok yang Dialami Si Kecil

Penting bagi orang tua atau pengasuh mengetahui cara mengatasi ruam popok sebelum gejalanya semakin memburuk.

cara mengatasi ruam popok

Ruam popok adalah bentuk peradangan di daerah kulit bayi yang tertutup popok, biasanya di area bokong, sekitar alat kelamin, paha dan perut bagian bawah. Gejalanya ditandai dengan ruam kemerahan pada kulit dan bayi pun seringkali menjadi rewel atau menangis akibat ketidaknyamanan yang dirasakannya.

Ruam popok umumnya terjadi pada bayi atau anak yang berusia kurang dari 3 tahun. Penyebabnya sendiri multifaktor. Bisa jadi akibat pemakaian popok yang terlalu ketat atau jarang diganti, iritasi akibat urine atau feses, pengenalan makanan baru, iritasi produk kebersihan bayi dan lain sebagainya.

Namun demikian, orang tua tak perlu terlampau khawatir akan kondisi ini karena ada berbagai langkah yang dapat ditempuh untuk mengatasinya. Diantaranya dengan mengganti popoknya sesering mungkin, mengoleskan krim atau salep yang mengandung zinc oxide atau petroleum jelly dan berbagai cara lainnya.

Berikut sejumlah cara mengatasi ruam popok pada bayi selengkapnya:

1. Ganti Popok Sesering Mungkin

Hal terpenting yang perlu Bunda perhatikan agar ruam popok yang dialami si kecil tak semakin memburuk adalah dengan sesering mungkin mengganti popok yang ia kenakan. Hal ini tentunya membutuhkan kecekatan Bunda untuk sering-sering memeriksa popoknya. Begitu terlihat basah, maka segera ganti dengan yang baru, jangan biarkan terlalu lama kontak dengan urine atau fesesnya.

2. Bilas dengan Air Hangat

Setiap kali Bunda hendak mengganti popoknya, pastikan untuk membilas pantatnya terlebih dahulu dengan air hangat. Bersihkan dan seka bagian kulit yang sering tertutup popok dengan benar dan menyeluruh menggunakan kain atau tisu yang lembut. Hindari penggunaan tisu basah yang mengandung alkohol ataupun pewangi.

Setelah itu, keringkan menggunakan handuk bersih dengan cara ditepuk-tepuk, bukan dengan menggosok-gosok pantatnya. Pastikan kulitnya benar-benar sudah bersih dan kering sebelum dipasangkan kembali popok yang baru.

3. Jangan Memakaikan Popok Terlampau Ketat

Langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah pemasangan popok. Balutkan popok agak sedikit longgar, jangan terlalu ketat. Pasalnya, penggunaan popok yang terlalu ketat dapat menghambat aliran udara ke daerah kulit yang tertutupi popok dan menciptakan lingkungan lembab yang menguntungkan bagi pertumbuhan bakteri atau jamur.

Selain itu, seringkali bagian pinggang dan lipatan paha si kecil juga menjadi luka atau lecet akibat penggunaan popok yang terlalu ketat. Maka perhatikan benar pemasangan popok pada bayi. Untuk mempercepat penyembuhan, maka sesekali bebaskan kulit bayi dari penggunaan popok. Cukup gunakan di malam hari saja.

4. Oleskan Krim atau Salep

Cara mengatasi ruam popok lainnya yang dapat Bunda lakukan yakni dengan mengoleskan salep yang mengandung zinc oxide atau petroleum jelly. Salep ini dapat dioleskan setiap kali pergantian popok, tentunya setelah area ruam bersih dan kering. Gunakan produk atau merek salep yang sudah dianjurkan dokter dan jangan sekali-kali membedaki area kulit yang terkena ruam, karena dapat memicu iritasi lebih lanjut.

5. Obat Alternatif

Dalam sejumlah studi diketahui bahwasanya ASI dapat dijadikan obat alami ruam popok yang cukup efektif. Caranya mudah, ASI cukup dioleskan ke area kulit yang terdapat ruam. Lalu, angin-anginkan hingga mengering sebelum memakaikan popok yang baru.

Selain ASI, beberapa bahan alami lainnya yang disinyalir dapat mengatasi ruam popok adalah minyak kelapa murni (virgin coconut oil, VCO), minyak calendula dan gel lidah buaya. Sesekali waktu, Bunda juga dapat mengajaknya berendam di bak atau baskom yang berisi air hangat dengan campuran oatmeal selama 10-15 menit.

Sebagian besar kasus ruam popok pada bayi biasanya akan teratasi dalam beberapa waktu dengan menerapkan sejumlah cara di atas. Namun bila tak kunjung membaik dan si kecil mengalami beberapa gejala seperti demam atau bintik-bintik kemerahan mengeluarkan cairan atau nanah, maka segera bawa buah hati kesayangan ke dokter spesialis kulit agar mendapat penanganan lebih lanjut.

#
Exit mobile version